THE EXPERIENCE BROTHERS and GRIBS: Fringe Event? Aahhh..I Don’t Think So!
- boldituberani
- Oct 13, 2014
- 3 min read
Jadi gini, gara-gara udah lama ga nonton GRIBS kan ya (hehehehe maap ya Reza, Eben, Hugo, dkk.) jadi pas denger kabar mereka bakal main di ‘deket rumah’ ya pastinya gak berpikir 2 kali sih buat dateng nonton rocker-rocker akhir zaman ini. Hal yang gak kalah pentingnya, mereka tampil dengan 1 band lain yang juga ogut doyan, yap, siapa lagi kalo bukan pengganti duo maya (hahahaha becanda ya), Daud dan Bram dari The Experience Brothers.
Well, kabarnya mereka main di Festival Salihara dan jadwal manggungnya enak, sore, ga bikin kita harus ngopi pait dulu biar kagak ngantuk. Alhasil, minggu malam kemarin dateng deh ke ‘fringe event’nya Festival Salihara. Dan, Pecah...padat merayap ramai lancar sih crowd kemarin. Asiklah pokoknya, meskipun datang nonton sendirian. Hahaha.
Kenapa ‘fringe event’? Karena pada hari yang sama itu pertunjukkan utamanya adalah Festival tari dari Australian Dance Theatre yang dibandroll 100 ribu rupiah per tiketnya. Performance band dan beberapa penampil ini diusung oleh Festival Salihara sebagai acara pembuka, memang dikemas seperti ini selama Festival Salihara berlangsung.
Dateng sekitar satu jam sebelum dijadwalkan, sempat ngeliat The Experience Brothers dan GRIBS check sound, lumayan, bonus. Nah, kebetulan ini pertama kalinya saya ke Salihara lagi setelah kurang lebih 1 bulan gak kesana. Pasca check sound, saya berniat menyeruput beberapa menu menarik di Kopitiam Oey Salihara, belusuk punya belusuk, ternyata sudah berganti menjadi Kantin Salihara karena kontrak dengan Kopitiam Oey sudah berakhir dan tidak diperpanjang.
–mengenai cerita kontrak Oey ini agak ga jelas sih ngalor ngidul ceritanya, tapi ya ini informasi kan ya, hahaha bodo amat.
Setelah menanti kurang lebih satu jam sambil ditemani secangkir kopi susu indocina dan paruh waktu Indonesia vs Australia yang masih kacamata (walau akhirnya kalah tragis 1-0), pertunjukkan segera dimulai ditandai dengan Daud dan Bram yang mulai beranjak dari tempat duduk sebelah ke arah panggung.
–amat mengamati, eh mc hari ini kayaknya ga tau siapa band yang bakal tampil ya, menurut hemat saya, yang kayak begini bisa jadi faktor kurang okenya acara, yaaa harusnya di zaman secanggih ini bisa aja sih mereka mereka para master of ceremony browsing dikit tentang band yang bakal tampil, dikit aja gausah banyak banyak.
Well, The Experience Brothers menjadi penampil pertama sore itu. Sebenarnya menanti performance mereka menggunakan sepatu khusus yang dibuat khusus dihadiahkeun khusus buat mereka hasil lomba khusus dengan menyertakan logo From The Deepest Growl.
Setelah The Experience Brothers kelar pra maghrib, lanjut GRIBS yang mulai bergegas, crowd pun makin ramai. Terlihat beberapa orang yang datang jelas-jelas hanya untuk menyaksikan kedua band ini, terutama menyaksikan GRIBS, seperti ‘sebut saya Jono’ yang sedari awal manggungnya GRIBS di Salihara itu berada tepat di sisi kanan saya.
Agak kontradiktif memang, penampilan Australian Dance Theatre malam nanti justru dibuka oleh performer ‘fringe event’ yang bernuansa Rock. Hal ini sempat terbersit beberapa kali semalam, dan akhirnya berkesimpulan bahwa band yang tampil ini bukan band pembuka, melainkan acara putus (macam konsep jual-beli barang, beli putus) yang tidak berkaitan antar acara satu dengan yang lain.
– makin ga jelas kan bahasan gue.

Intinya penampilan GRIBS malam itu cukup mengobati rasa rindu mendengar Rock Bersatu dikumandangkan, semacam kepuasan minggu malam yang terbilang sedikit dapat membantu menyemangati esok hari yang bernama Senin.
Hal yang paling menyenangkan, hahahaa adalah oleh-oleh. Yap. Hasil tangkapan dari kedua band semalam ini, 2 songlist merapat ke saku celana. Entah kenapa sedari dulu mencari songlist adalah kegiatan sederhana nan menyulitkan (karena buktinya gak selalu berhasil mendapatkan songlist dari acara – acara tertentu).
Seselesainya, malam itu ditutup dengan penampilan tjiamik dari Australian Dance Theatre “Be Your Self” karya Garry Stewart dengan narasi yang dibacakan oleh ANNABEL GILES, bukan, dia bukan boneka seram yang dibicarakan orang itu meskipun latar, set lighting, busana penari malam itu ya memang agak sedikit horor.
Anyway, Festival Salihara masih berlangsung sampai 22 Oktober nanti, so, buat kalian yang belum mencicipi nuansa Festival Salihara ayoooo dukung dengan datang dan saksikan beberapa pentas sebelum Festival ini berakhir.
-soudthjoe
Commentaires