SENANDUNG MAAF – WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY
- boldituberani
- Aug 6, 2014
- 2 min read
Jika anda mendengar dan membaca lirik dari lagu White Shoes yang berjudul “Senandung Maaf”, mungkin anda akan mendengar ini adalah lagu yang mendayu. Tapi jika kita cermati, di dalam lagu ini mengandung lirik yang sangat puitis. Seolah dalam lagu ini bercerita tentang kerinduan yang mendalam terhadap seseorang karena suatu kesalahan dan akhirnya terjadi perpecahan di antara kedua pasangan, penyesalan karena sudah tidak ada lagi asa untuk bisa bertemu hanya sekedar untuk melepas rindu. Kurang lebih itu lah garis besar dari lagu tersebut. Lagu tersebut mungkin mencontoh dari karya seperti Taufik Ismail dalam lagunya “Juwita Malam”, banyak kiasan yang digunakan di dalam lagu tersebut. Lebih indah memang jika membuat lagu dengan kiasan, lebih menimbulkan teka-teki dan banyak pertanyaan apa makna di balik lagu tersebut. Berikut adalah lirik dari lagu White Shoes and The Couples Company
“Senandung Maaf “
Senandungkan lagu ini atas rindu di hati berlutut dilantai bumi bersedih menyepi Toreh kisah, senandung kasih Maafkan Tuan… aku berjanji Tak mau menuai murka untukmu oh.. kawan berbisik didalam hati kumohon maafkan Berbagi peluh, menuju cita Daku membasuh keringat duka Merpati diatas dahan menyusun sarangnya Kukembalikan hatimu seperti semula Menghapus kelabu, langit jingga Meniti lagu, menyemat suka
Gelombang nestapa… Gelombang nestapa… Gelombang nestapa kuharap sirna… Oh.. Gelombang nestapa… Gelombang nestapa… Gelombang nestapa kuharap
Sedikit puisi untuk kamu, malaikatku di kala remaja :
kembali merindu pada belahan yang menjadi satu hari-hari, biarlah berlalu tapi yakinku tak berubah padamu
kembali bergelora menggelegak di ujung jiwa percik-percik cinta berkobar sepanjang masa
di awal hari ketika mentari baru menampakkan diri saat hangat mulai menyinari cemerlang cahya dalam hati namamu membias
di sanubari di tiap siang saat surya panas memanggang senyummu sirnakan kerontang, basahi jiwa yang sedang meregang sejukkan jiwa yang sedang meradang
kala senja menutup masa, seiring terbuka peraduan surya, bersama semburat lembayung di ujung angkasa, cahya cinta gemilang sinari sukma, indahkan malam untuk bersua memadu melebur dalam fitrah cinta
-Rezkyvianto
Comentários