top of page
Search

Cocteau Twins, Heaven? Terbang Tenggelam

  • boldituberani
  • Aug 6, 2014
  • 2 min read

“I understand that you’re confused, feeling overwhelmed, Well that’s a feeling state from then, the reality..”

Penggalan lirik jenius ber-titel Rilkean Heart dari grup yang awalnya berpersonilkan Elisabeth Fraser, Robin Guthrie, dan Will Heggie yang berada di tengah-tengah posisi populer dan tenggelam. Shoegaze seperti versi halus dari aliran alternative yang berkembang sekitar tahun ‘80an di Inggris. Aliran ini menurut opini gue memang timbul-tenggelam tapi gak mati. Bahkan lagu-lagu mereka sebenarnya sudah beberapa lama gak gue dengerin karena gigssejenis yang lagi sepi digelar di Ibukota tempat badan ini berlabuh. Sampai akhirnya secara tidak sengaja ngeliat seorang temen ke-gap doyan dengerin punggawa shoegaze satu ini, waaah anjrit tersentil untuk kembali menguak mengangkat ke permukaan tentang mereka.

tumblr_inline_n5yf7gM1cM1szj3t3.jpg

(photo source: google)

Dulu, entah karena duit terbatas atau memang sepertinya rilisan fisik Cocteau Twins emang agak sulit didapat di lapak-lapak yang berjuang hidup-matinya menjual karya-karya jenius ternyata lebih suka mendagangkan karya bergenre lain yang lagi trend saat itu, masih SMA atau SMP lupa lah ya. Dari banyak nanya, intinya sih memang Shoegaze ini tenggelam dan cepat berganti, banyak pengaruh lain yang membuat musisi lokal akhirnya memilihPost-rock, swing-pop, atau bahkan Nugaze yang lebih banyak sisi instrumentalnya untuk dijadikan genre pendewasaan karya mereka akhirnya kaset yang bisa dicari aja bentuknya bajakan, dan dengan kualitas sound yang mendesah, maklum teknik pembajakan jaman dulu belum secanggih sekarang. Alhasil dapetlah “four-calendar cafe” berkualitas rendah yang sekarang kasetnya sudah entah kemana.

Dari sinilah akhirnya mulai menyukai The Milo, Pure Saturday, hingga mendalami banyak album Mocca. Yap, berbulan-bulan ngebolak-balikbolongan kaset pake pensil hb di kamar dan terhipnotis sama catchynya suara Elisabeth Fraser. Sayangnya band scottish rock kece kayak begini justru melayang entah kemana pas gue baru mulai mencarinya kesana kemari. Oh iya, Shoegaze itu sebenarnya muncul karena konsentrasi sebuah band yang tertuju pada layer-layer efek gitar yang berlapis ketimbang suara vokalis yang dinomer-duakan. Akhirnya terciptalah Shoegaze yang punya arti ‘menunduk ke sepatu’. Nah, katanya Shoegaze kerap disebut sebagai ‘ambient’ atau ‘dream pop’, ‘ethereal’ juga ‘blisspop’. Namun pengaruh goth pun cukup mempengaruhi shoegaze sebagaimana digambarkan dalam Cocteau Twins, Dead Can Dance, atau Everything But A Girl. Cocteau Twins dan teman-teman sealirannya kerap kali menjadi junior highschool yang nantinya banyak beralih ke genre lain yang lebih standfirm (IMO). Makanya, mereka terkesan tidak terkenal padahal semua lagu mereka gak ada yang gak ngehits.

Aduh jadi gak terarah begini kan nulisnya, pokoknya sekarang lebih mudah mendengarkan karya mereka dari hasil-coveran orang-orang aneh di dunia musik macam midiahn yang pernah ngecover lagu Rilkean Heart itu, trus Lusimers yang bikin playlist lagu Cocteau di soundcloud. Lucunya, fansnya justru nambah padahal as-a-group Cocteau Twins udah lama bubar. —-tiba-tiba berIntermezo ke interview si Midiahn di Musikator yang katanya fans Koil tetap banyak meskipun lama ga ngeluarin album—hah.

-soudthjoe


 
 
 

Comentários


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags

© 2014 by Boldmagz. Proudly created with Wix.com

bottom of page