Simponi Navicula “Voice of Change”
- boldituberani
- Jul 21, 2014
- 2 min read
“1 dari 3 perempuan di dunia pasti pernah menjadi korban kekerasan, mirisnya sebagian besar pelakunya adalah laki-laki. Mudah-mudahan lelaki yang hadir di acara ini cukup punya otak untuk menghormati ibu, kakak, adik, istri, pacar, dan siapapun perempuan disekitarnya” ucap Mul, vokalis dari band bernama Simponi itu lantang pada Pesta Kreatif Masyarakat Sipil di Theater Kecil Taman Ismail Marzuki beberapa hari lalu. Band yang pernah tergabung bersama Navicula di dalam album kompilasi bertajuk Frekuensi Perangkap Tikus ini memang mengangkat isu-isu protes politik dan ketidakadilan yang terjadi di sekitar kehidupannya sebagai ujung tombak lirik-lirik lagu yang dibuatnya.

Membawakan 3 lagu dalam penampilan mereka, Simponi yang malam itu menjadi band pembuka dari band idola mereka sendiri sukses menyuarakan protes mereka terhadap trikoraptika dan pancagila yang melanda tanah airnya. Seperti datang dengan banyak kepala, pola pikir setiap insan yang menghadiri acara yang dipelopori oleh Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia sebagai Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Demokrasi ini berhasil disatukan oleh suara-suara yang diteriakkan oleh Mul, vokalis Sindikat Musik Penghuni Bumi, Simponi.
Performansi band ini bukan sekedar performansi untuk mengundang pengunjung, tidak. Kedua band ini adalah band yang tak pernah gentar menyuarakan pergerakkan mereka melalui talenta yang diberikan Tuhan kepadanya, bermusik. Terbukti dari ikut tampilnya Ho, actor film independent yang akan rilis dalam waktu dekat. Film yang bercerita tentang hidup pengamen jalanan ini ditujukan untuk menjadi media yang mudah dimengerti oleh penontonnya nanti. Pergerakkan inilah yang membuat aksi panggung mereka malam itu bukan sekedar aksi panggung biasa, emosi yang terluap bukan hanya emosi pecinta musik belaka, melainkan emosi kaum marjinal yang senantiasa mendapat perlakuan hina justru dari yang mengaku sesamanya manusia.

Navicula yang menjadi penampil puncak di Pesta Kreatif ini sukses membakar Taman Ismail Marzuki lewat pesan dan haru yang ditularkannya kepada pengunjung yang hadir. Band grunge yang erat dengan nuansa psychedelic ini, pernah memenangi Rode Rocks competition dengan hadiah recording session di RecordPlant Studio, studio dimana Jimi Hendrix pernah berlabuh dan melakukan session yang sama. Merekapun merupakan band yang serius mengangkat isu protes terhadap eksploitasi lingkungan, khususnya lingkungan serta satwa di dalamnya. Seperti yang diungkap Robi, vokalis Navicula ini, bahwa setiap generasi memiliki caranya sendiri dalam berevolusi, dan percayalah bahwa kita bias membuat satu perubahan baik bagi bangsa lewat semua tindakan terkecil kita.

-Potret Pengamen Jalanan, Ho (kanan).
"namanya kerjaan jgn pilih2. Mau tukang rongsok, ngamen. Cintai aja. Pasti nanti ada buahnya" pesan Ho, sang pahlawan.
-soudthjoe
Comments